- Sergio Aguero: Manchester City Masih Dalam Tahap Pertumbuhan
Musim ini penampilan tak konsisten Manchester City membuat mereka tertinggal jauh dari pemuncak klasemen sementara Manchester United.
Bomber Manchester City Sergio Aguero mengatakan hal tersebut disebabkan salah satunya karena timnya masih kurang berpengalaman dibandingkan rival sekotanya itu.
"Saya diajarkan bahwa sebuah proses berkala harus dihormati dan baik kemenangan maupun kekalahan adalah sesuatu yang bisa memberi pelajaran baik untuk tim maupun untuk individu," kata Aguero seperti dilansir Soccerway.
"Dengan pengalaman, kami akan bisa berkembang tahun demi tahun. Apapun yang terjadi musim ini kami akan belajar dari itu dan akan memakainya untuk keuntungan kami," ujarnya.
"Saya kira kami semakin kuat tiap tahun. Ini adalah liga paling kompetitif di dunia, jika tidak paling kompetitif. Kami tetaplah tim kuat, dan itu bukan sindiran," katanya.
Bomber Manchester City Sergio Aguero mengatakan hal tersebut disebabkan salah satunya karena timnya masih kurang berpengalaman dibandingkan rival sekotanya itu.
"Saya diajarkan bahwa sebuah proses berkala harus dihormati dan baik kemenangan maupun kekalahan adalah sesuatu yang bisa memberi pelajaran baik untuk tim maupun untuk individu," kata Aguero seperti dilansir Soccerway.
"Dengan pengalaman, kami akan bisa berkembang tahun demi tahun. Apapun yang terjadi musim ini kami akan belajar dari itu dan akan memakainya untuk keuntungan kami," ujarnya.
"Saya kira kami semakin kuat tiap tahun. Ini adalah liga paling kompetitif di dunia, jika tidak paling kompetitif. Kami tetaplah tim kuat, dan itu bukan sindiran," katanya.
- Manchester City Dan Juventus Lirik Matej Vydra
Juventus dan Manchester City disebut-sebut memiliki ketertarikan dengan youngster Udinese Matej Vydra.
Dipinjamkan ke Watford di musim ini, Vydra tampil mengesankan. Pemain berusia 20 tahun ini berhasil mencetak 20 gol dari 29 penampilannya di divisi Championship Inggris.
Media Italia dan Inggris melaporkan, torehan gol yang diciptakan oleh sang striker muda semakin membuat City terkesan. Meski belum melakukan tawaran, City diperkirakan akan terus melakukan pengamatan secara mendalam.
Sementara itu, Juventus juga terkesan dengan performa Vydra dan dikabarkan akan memboyongnya pada musim panas mendatang.
Meski demikian, klub-klub pengincar pemain asal Republik Ceska itu dipastikan mendapat tugas berat setelah Udinese masih menganggap Vydra sebagai pemain penting di masa mendatang.
Dipinjamkan ke Watford di musim ini, Vydra tampil mengesankan. Pemain berusia 20 tahun ini berhasil mencetak 20 gol dari 29 penampilannya di divisi Championship Inggris.
Media Italia dan Inggris melaporkan, torehan gol yang diciptakan oleh sang striker muda semakin membuat City terkesan. Meski belum melakukan tawaran, City diperkirakan akan terus melakukan pengamatan secara mendalam.
Sementara itu, Juventus juga terkesan dengan performa Vydra dan dikabarkan akan memboyongnya pada musim panas mendatang.
Meski demikian, klub-klub pengincar pemain asal Republik Ceska itu dipastikan mendapat tugas berat setelah Udinese masih menganggap Vydra sebagai pemain penting di masa mendatang.
- Ayah Varane Beberkan Masa Kecil Sang Anak
Prancis kembali menghasilkan bek berkualitas setelah era Lilian Thuram, Marcel Desailly, dan Laurent Blanc. Kini hadir nama baru di sektor belakang, yaitu Raphael Varane.
Raphael Varane lahir di Lille pada 25 April 1993. Sejak kecil, Varane sudah diarahkan oleh orang tuanya untuk bermain bola dengan baik dan benar.
Dulu sang ayah, Gaston Varane, menghabiskan waktu bersama Raphael kecil dengan bermain bola di taman. "Olahraga pertama yang dikenal Raphael adalah rugby, tapi dia tidak menyukainya," kenang sang ayah.
"Di rumah dia terus bermain sepak bola dan saya pikir peran saya sebagai ayah sangat penting untuk membimbing dia agar fasih dengan bola. Sewaktu kecil, teman-teman Raphael gemar menendang bola ke arah rumah tetangganya, tapi sejak kecil Raphael tahu bahwa sepak bola bukanlah seperti itu," ucap Gaston.
Pada usia sembilan tahun, Varane junior bergabung dengan akademi sepak bola Lens. Di sinilah Raphael harus membagi waktu antara sepak bola dan sekolahnya.
"Setiap hari dia selalu pulang terlambat, tapi juga selalu tidur lebih awal agar bisa mengimbangi aktivitasnya. Tidak banyak waktu luang yang ia miliki, tapi kami sebagai orang tua mengingatkan prioritas utama adalah sekolahnya," jelas Gaston.
Ternyata di balik talenta hebat Raphael Varane, peran orang tuanya juga sangat penting dalam pembentukan mental sang bek Real Madrid itu sendiri. Tentunya, hal ini juga berpengaruh dalam pencapaian Varane selama ini.
Raphael Varane lahir di Lille pada 25 April 1993. Sejak kecil, Varane sudah diarahkan oleh orang tuanya untuk bermain bola dengan baik dan benar.
Dulu sang ayah, Gaston Varane, menghabiskan waktu bersama Raphael kecil dengan bermain bola di taman. "Olahraga pertama yang dikenal Raphael adalah rugby, tapi dia tidak menyukainya," kenang sang ayah.
"Di rumah dia terus bermain sepak bola dan saya pikir peran saya sebagai ayah sangat penting untuk membimbing dia agar fasih dengan bola. Sewaktu kecil, teman-teman Raphael gemar menendang bola ke arah rumah tetangganya, tapi sejak kecil Raphael tahu bahwa sepak bola bukanlah seperti itu," ucap Gaston.
Pada usia sembilan tahun, Varane junior bergabung dengan akademi sepak bola Lens. Di sinilah Raphael harus membagi waktu antara sepak bola dan sekolahnya.
"Setiap hari dia selalu pulang terlambat, tapi juga selalu tidur lebih awal agar bisa mengimbangi aktivitasnya. Tidak banyak waktu luang yang ia miliki, tapi kami sebagai orang tua mengingatkan prioritas utama adalah sekolahnya," jelas Gaston.
Ternyata di balik talenta hebat Raphael Varane, peran orang tuanya juga sangat penting dalam pembentukan mental sang bek Real Madrid itu sendiri. Tentunya, hal ini juga berpengaruh dalam pencapaian Varane selama ini.
- Cazorla : Liga Inggris Lebih Seru Daripada Liga Spanyol
Pecinta Sepakbola - Gelandang Arsenal Santi Cazorla mengklaim bahwa sepakbola di Inggris lebih menarik daripada di Spanyol.
Pemain 28 tahun itu juga terkesan dengan Liga Premier Inggris dan berpikir liga ini cocok untuknya.
"Dibandingkan dengan Spanyol, sepakbola di sini memang kurang taktikal, tapi sangat menyenangkan untuk menonton dan bermain di sini," ungkapnya ke Daily Mail.
"Di Spanyol terlalu banyak bermain teknik dan itu terlihat membosankan, beda dengan di Inggris yang lebih mengandalkan kecepatan."
"Juga ada ruang yang lebih untuk pemain seperti saya yang selalu ingin menyerang dan mencetak gol di Inggris. Sedangkan di Spanyol mereka dikurung oleh taktik. Atmosfer fans di sini juga menakjubkan." tutupnya
Sejak ditransfer dari Malaga, Santi Cazorla kini telah mencetak 11 gol di Premier League bersama The Gunners.
Pemain 28 tahun itu juga terkesan dengan Liga Premier Inggris dan berpikir liga ini cocok untuknya.
"Dibandingkan dengan Spanyol, sepakbola di sini memang kurang taktikal, tapi sangat menyenangkan untuk menonton dan bermain di sini," ungkapnya ke Daily Mail.
"Di Spanyol terlalu banyak bermain teknik dan itu terlihat membosankan, beda dengan di Inggris yang lebih mengandalkan kecepatan."
"Juga ada ruang yang lebih untuk pemain seperti saya yang selalu ingin menyerang dan mencetak gol di Inggris. Sedangkan di Spanyol mereka dikurung oleh taktik. Atmosfer fans di sini juga menakjubkan." tutupnya
Sejak ditransfer dari Malaga, Santi Cazorla kini telah mencetak 11 gol di Premier League bersama The Gunners.
0 komentar:
Posting Komentar